Pages

Thursday 25 April 2013

An... the Inspiring Friend ... And his Lovely Mom

Blog...
Kali ini aku mau cerita tentang kegiatan ku siang menjelang sore.... Seperti biasa, aku selalu bangun rada siang (maklum pengangguran).. Baru bangun sudah beradu argumen dengan orang rumah, hehehe....
Menjelang siang, Si kecil Nia yang juga udah berangsur-angsur membaik, sudah cukup kuat untuk keluar rumah... ibu pergi ke pasar seperti biasa. Sedangkan aku memilih mengerjakan sedikit artikelku. Jam pun mulai menunjukkan pukul 1 siang, waktunya mandi pikirku. Temenku, waklik juga datang ke rumah... hari  ini kami berencana untuk menyelesaikan misi yang sudah lama tertunda.



Sejenak setelah membasahi tubuh dengan air, berpakaian dan melakukan sedikit kegiatan penting lainnya, aku dan waklik pun melaksanakan kegiatan kami.
Sebenernya, kegiatan ini request dari temen yang udah lama nggak terlaksana, sekitar 3 bulan yang lalu, wkwkwkwk. mungkin sekarang dia udah kesel nggak ada kabar dari aku.. maklum aku sibuk banget ... :(

Hari ini kami ke rumah temen baikku si An (inisial aja) yang sekarang lagi di Jakarta, kayaknya. Di sana aku dan Waklik ketemu sama ibunya yang kebetulan lagi beres-beres. Sejenak beliau meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri kami, beruntung ternyata si ibu masih inget dengan kami.
"Masuk dulu", katanya
"O iya, Bu". Kami jawab
di ruang tamu kami bercengkerama cukup panjang. Diantaranya membahas kesibukan kami dan juga tentang si An.
An, temen baikku dari SMP. Dia orang yang gigih, nggak pernah menampakkan kesedihan dan selalu ceria, serta penuh semangat. Aku bisa merasakan itu. Dan aku sempat iri dengan kegigihannya. Yang pada akhirnya aku sadar kalo aku harus bisa seperti dia yang nggak pernah ada kata "menyerah" dalam kamusnya.  Dan slalu mendukung penuh tiap langkah yang diambilnya.

Aku emang udah lama banget nggak mendengar kabar darinya. Terakhir, dia sempet menghubungiku waktu kumpul di rumah Yuni, temenku juga.

Ternyata misi yang diminta temenku tentang An, sudah dikerjakan. Tapi nggak ada konfirmasi. Pembicaraanpun berlanjut tentang karir si An. Ibunya bercerita kalau An belum berhasil dengan training yang dia jalani. Aku sontak terkejut, dalam hati aku juga bergumam "nggak mungkin". tapi aku hanya tertegun dan memendamnya di dalam hati. Di sini aku menatap wajah sang ibu yang begitu tegar,

Aku bisa ngerasain apa yang ibu rasakan tentang itu. Matanya pun mulai berkaca-kaca. Nampak air mata yang aku pikir akan jatuh tetep bisa terbendung oleh kelopak matanya. Beliau memang ibu yang hebat. Begitu sabar. Meskipun An gagal, tapi beliau tidak mengungkapkan rasa kecewa, melainkan dia tetap bangga dengan An, mengingat perjuangannya memang ditujukan untuk keluarganya. Dari setiap kata yang diucapkan sang ibu, terselip doa untuk An dan kami semua agar nantinya bisa menjadi orang yang sukses ke depannya.. Amin,,

"An sempet bilang minta maaf karena dia belum berhasil. tapi ibu bilang 'gak papa. kamu udah berusaha dengan keras. Pasti ada jalan lain untukmu'".

An terlahir sebagai orang yang sangat baik dan aku yakin masa depan cerah menantinya. Dan ibunya tentu sangat bangga padanya, meskipun bukan terlahir dari keluarga yang kaya, tapi kegigihannya menunjukkan kalo dia ingin maju dan menjadi orang sukses. itu yang aku pelajari dari seorang An.

Sesaat kami pun pulang setelah berpamitan...
satu hal yang aku petik.. Jangan Pernah Menyerah .. dan Aku Harus Bisa Buat Keluargaku Bangga.

Aku patut bangga pernah mengenal orang segigih dia, dan aku harap dia tetep pada prinsipnya yang nggak pernah menyerah untuk menjadi sukses.

Enjoy Reading viewers






No comments:

Post a Comment